BI: Perekonomian Indonesia Membaik di Tahun 2012
Menghadapi kondisi tersebut, Bank Indonesia sebagai bank sentral memberikan respon berupa kebijakan dengan mempertahankan BI Rate sebesar 5,75% per 13 September 2012. Disamping itu, BI terus melakukan evaluasi terhadap dampak kebijakan yang ditetapkan serta melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam mengelola permintaan domestic agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional. Tidak berhenti pada pemaparan mengenai perekomian Indonesia saat ini, Dr Sugeng turut memberikan pandangan dan perbandingan mengenai perekonomian global dan perekonomian domestik serta kebijakan Bank Indonesia.
Outlook Ekonomi Dunia
Ditunjukkan oleh Dr Sugeng hasil proyeksi Lembaga Internasional dan Consesus Forecast (CF) untuk tahun 2012 yang dikatakan lebih buruk dari yang diperkirakan. Perekonomian negara-negara yang berpengaruh terhadap perekonomian global seperti AS dan Cina serta negara-negara Eropa masih cenderung rentan dan melemah. Kegiatan produksi EU, mengalami kontraksi meski sedikit membaik. Namun, indikator konsumsi masih melambat karena tingginya pengangguran. Sedangkan untuk kawasan Asia, Dr Sugeng memperlihatkan tren perlambatan pada indeks produksi, khususnya Cina yang tidak sebaik yang diprakirakan. Pada pasar keuangan dan komoditas global, masih rentan. Harga komoditas masih dalam tren menurun meski mulai terbatas.
Perekonomian Domestik
Di dalam negeri, pertumbuhan konsumsi rumah tangga cukup tinggi didukung oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek ekonomi dan terkendalinya inflasi. Kegiatan investasi di Indonesia menunjukan posisi yang kuat didukung pembiayaan investasi yang baik dari perbankan atau investasi langsung. Sedangkan untuk kegiatan ekspor, keadaan yang sedikit membaik terjadi karena membaikanya prospek beberapa negara mitra dagang utama, walaupun dibayangi resiko pelemahan perekonomian global. Kondisi industri seperti pengolahan, perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan dan komunikasi pada triwulan III 2012 diprakirakan masih tumbuh baik
5 Pilar Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2012
Pada akhir presentasinya, Dr Sugeng memaparkan 5 pilar kebijakan Bank Indonesia tahun 2012 yang digunakan sebagai dasar untuk mempertahankan kondisi yang terus membaik dan memperbaiki kondisi yang cenderung rentan dan melemah baik yang dipengaruhi oleh perekonomian global maupun domestik, yaitu mengoptimalkan peran kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas makroekonomi, dan mendorong stabilitas pasar keuangan; meningkatkan efisiensi perbankan untuk mengoptimalkan kontribusinya dalam perekonomian, dengan tetap memperkuat ketahanan perbankan; meningkatkan efisiensi, kehandalan dan keamanan sistem pembayaran baik nasional maupun luar negeri; memperkuat ketahanan makro dan stabiltas sistem keuangan dengan memantapkan koordinasi dalam manajemen pencegahan dan penanganan krisis (PMK); serta mendukung pemberdayaan sektor riil termasuk melanjutkan upaya perluasan akses perbankan kepada masyarakat. (ris)
Sumber: copy right http://www.kelompokinti3.blogspot.com/v2/index.php?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar