Powered By Blogger

Senin, 16 September 2013

Humor Lucu

Cara Dapat Bensin Gratis
 Kita : "Mas, bensin seliter berapa ?"

Penjual Bensin : "8.050”

Kita : "Kalau setengah liter?"

Penjual Bensin : ”4.025”

Kita : "Kalau setetes ?"

Penjual Bensin : ”gratis”

Kita: "Kalau begitu isi setetes-setetes saja sampai penuh ya.!!!!"

Penjual Bensin: @@#^&*(%@@@

Tentang larangan merokok
Kabar mengenai larangan merokok yang diserukan oleh MUI sudah tersebar luas di semua kalangan masyarakat. Dalam fatwa tersebut mengatakan bahwa aktivitas merokok itu adalah haram.

Kemudian di sebuah pedesaan terpencil ada seorang pemuda yang sedang ngopi di warung dan datanglah seorang teman yang berpakaian rapi menghampirinya.

”Kamu ini masih kenceng banget merokoknya. Apa kamu tidak tahu kalau merokok itu sekarang dianggap haram?” temannya yang berpakaian rapi itu bertanya pada Kirman.

”Katanya MUI sih begitu” jawab Kirman.

”Apa sekarang ini kamu tidak setuju dengan larangan itu?” tanya temannya.

”Lhoo saya setuju itu... saya itu sangat setuju dengan MUI. Bahkan saya sangat setuju kalau pabrik-pabrik rokok itu dibakar saja” jawab Kirman dengan sangat meyakinkan.

”Kalau kamu setuju kenapa kamu masih membakar rokok itu?” tanya temannya

”Karena saya tidak mampu membakar pabrik-pabrik rokok itu, maka jalan keluarnya aku bakar rokoknya satu-satu” ^__^

Nenek-Nenek Melahirkan
Seorang nenek berusia 65 tahun tanpa diinginkan terpaksa melahirkan seorang bayi laki-laki. Teman-temannya datang berkunjung ke rumahnya untuk menengok. Ketika mereka ingin melihat bayinya nenek itu berkata, "Nanti saja....ya"

Beberapa menit kemudian mereka berkata ingin melihat bayinya yang baru saja dilahirkannya itu. Tetapi lagi-lagi nenek itu berkata, "Nanti saja....ya.."

Akhirnya mereka bertanya, "Kapan kita bisa melihat bayinya?"

"Nanti kalau dia menangis," kata nenek.

"Kenapa kita harus nunggu sampai dia menangis?," tanya teman-temannya heran.

"Soalnya aku lupa, bayinya aku taruh dimana."

Berburu ke Afrika
Freddy berburu ke hutan Afrika. Pada tengah hari rombongannya berjumpa dengan seekor singa.

"Harap tenang," kata pemandunya. "Berdasarkan buku yang saya baca, kalau kita tidak bergerak, singa itu tidak akan mengganggu dan segera meninggalkan tempat ini."

Tapi Freddy menyela, "Apakah singa itu juga membaca buku yang kamu baca?"

 Kolam Renang
 Ami yang berasal dari keluarga kaya sedang memamerkan kekayaanya kepada budi teman sekolahnya.

Ami: Keluarga saya kaya.

Budi: Sampai seberapa kaya sih?!

Ami: Hmm, misalnya dalam hal kolam renang..... kami punya tiga.

Budi: Untuk apa sampai tiga kolam renang?

Ami: Satu kolam air panas... satu kolam air dingin... dan satu kosong.

Budi: Untuk siapa yang kosong itu?

Ami: Untuk orang yang tidak bisa berenang.

Arti Warna Surat Cinta
Yuni : Mengapa kau menulis surat dengan kertas berwarna Hijau Muda?

Dena :Surat warna Hijau Muda itu artinya 'Aku Cinta Padamu'.

Yuni : Kalau kertas itu memakai kertas Biru Muda artinya apa?

Dena :Melambangkan Suasana Pilu

Yuni : Kalau kertasnya berwarna Merah?

Dena: Asmara Yang Membara.

Yuni : Kalau kertasnya warna Putih?

Dena: Suci, Bersih, Jujur, Terbuka Tidak Di Tutup-tutupi.

Yuni : Kalau kertasnya Kuning?

Dena: Melambangkan Hati Yang Gersang.

Yuni : Kalau Merah Jambu?

Dena: Sedang Jatuh Cinta.

Yuni : Kalau Abu-abu?

Dena :Melambangkan Hati Yang Sedang Sendu.

Yuni : Kalau kertasnya Hitam?

Dena: Itu namanya kertas karbon, dasar Bego!!!

wkwkk.... :D :D


CopyRight@http://ardenelasinthiya.blogspot.com

Cara Membuat Facebook

1. Kunjungi situs Facebook di www.facebook.com dan anda akan menemui tampilan seperti di bawah ini,
Cara Membuat Facebook
Yang harus anda lakukan adalah mengisi formulir tersebut sesuai data diri anda dengan benar. Sebelum mengisi formulir, lihat bahasa yang anda gunakan. Jika dalam bahasa inggris, alangkah baiknya ganti ke bahasa indonesia agar anda lebih mudah memahaminya. Untuk mengubah bahasa, silahkan lihat ilustrasi pada gambar yang saya beri tanda panah warna merah dan pilih bahasa Indonesia.

Selanjutnya anda isi formulir seperti di atas dengan benar seperti nama depan, nama belakang, email, kata sandi atau password, tanggal lahir dan jenis kelamin. Lalu catat atau ingat-ingat dengan baik email dan kata sandi yang anda buat, karena itu yang akan anda gunakan untuk login atau masuk ke facebook setiap saat. Nah jika sudah di isi semua kolom yang tersedia, sekarang klik "Mendaftar"

2. Setelah klik mendaftar anda akan menemui 3 langkah untuk menyelesaikannya pendaftaran :
Langkah 1 : sebenarnya pada langkah ini anda bisa mencari teman-teman yang sudah terdaftar di facebook, namun sebaiknya anda lewati terlebih dahulu step ini, klik tulisan yang sudah saya beri tanda panah merah.
Cara Membuat Facebook Baru

Langkah 2 : pada langkah ini anda bisa mengisi identitas sekolah, tempat anda kuliah, atau perusahaan tempat anda bekerja. Anda juga boleh membiarkannya kosong. Klik "Simpan & Lanjutkan"
Cara Membuat Facebook Baru

Langkah 3 : pada langkah ini anda bisa mengganti foto yang akan digunakan untuk profil facebook anda nantinya. Silahkan klik "Unggah Foto" untuk meng-upload foto dari komputer anda kemudian klik "Simpan & Lanjutkan"
Tutorial Cara Membuat Facebook

3. Setelah itu anda akan menemui tampilan seperti gambar berikut dan klik "Buka Email Anda"

4. Sekarang anda cek inbox atau kotak masuk email yang anda daftarkan tadi, kira-kira anda akan mendapat pesan untuk aktivasi akun facebook seperti di bawah ini, lalu buka pesan tersebut.

Nah isi pesannya kira-kira seperti di bawah ini lalu klik "Lengkapi Pendaftaran" dan secara otomatis anda akan dibawah kehalaman facebook.

Yup sekarang anda sudah berhasil membuat facebook baru dengan cara yang sangat mudah.

CopyRight@http://ardenelasinthiya.blogspot.com

Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia

Halo sobat Terpopuler, kali ini mari kita bahas tempat-tempat wisata yang paling bagus dan menarik di Tanah Air kita tercinta Indonesia. Bagi teman-teman yang suka berlibur, tidak ada salahnya untuk membaca dan mencari informasi mengenai Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia. Terpopuler udah mencari dan menemukan beberapa Tempat Wisata Menarik di Indonesia. Langsung aja ya, berikut ini 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia.

Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia

1. Pulau Komodo
Pulau Komodo 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Yang satu ini adalah wisata yang lain dari yang lain, sensasi bertemu langsung dengan monster pra Sejara langsung di habitatnya pasti memberi sensasi tersendiri. pulau komodo yang menjadi lokasi satu-satunya didunia yang masih menyimpan “sang naga komodo” ini wajib di kunjunggi, karena selain wisata komodo, di pulau komodo juga menyajikan wisata pantai yang tak kala dari pantai-pantai lainnya di indonesia. Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang.
2. Pulau Bintan, Riau
1 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Pulau Bintan teletak di Provinsi Kepulauan Riau, suasana di pulau ini sungguh memikat, keindahan alam salah satunya. Kemilau pasir putih, birunya air laut, dan rimbunnya pepohonaan merupakan perpaduan yang membuat pulau ini begitu cantik. Di pulau ini terdapat banyak tersedia resor yang bisa disewa untuk bulan madu, private beach, wisata selam, serta wisata kuliner yang bisa jadi alternatif saat berbulan madu.
3. Pantai Senggigi, Lombok
3 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Pantai ini terletak di sebelah barat pesisir Lombok, suasana asrinya dan pemandangan bawah laut nan mempesona. Ombak yang tidak terlalu besar danm tenang tentu saja akan menambah keromantisan bulan madu.
4. Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat
4 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Jika ingin benar-benar merasakan dunia milik berdua, tak ada salahnya memilih Pulau Moyo di Nusa Tenggara Barat, sebagai tempat bulan madu. Daerahnya masih sepi dan asli, tapi jangan takut tak ada fasilitas. Di sana ada cottage-cottage yang menyediakan aneka fasilitas. Selain hamparan pasir putih, ada juga terumbu karang lengkap dengan ikan laut warna-warni. Tak ketinggalan air terjun serta kolam-kolam alami.
5. Desa Ubud, Bali
 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Desa ini terkenal dengan budaya dan keindahan alamnya. Disini, Anda dan pasangan akan merasakan ketenangan jiwa raga dengan melihat pemandangan pegunungan yang hijau dan indahnya sawah bertingkat. Desa ini juga diyakini bisa memberikan sejuta inspirasi.
6. Bunaken, Manado, Sulawesi Utara
 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Pulau ini terdapat Taman Laut Bunaken yang eksotis. Taman laut ini merupakan salah satu laut yang memiliki biodiversitas kelautan tertinggi di dunia. Lokasi resor sangat strategis dengan pemandangan alam Bunaken yang indah. Tak ada salahnya kan , setelah beromantis-romantisan dengan pasangan, kemudian mengeklsporasi keindahan bawah laut Bunaken dengan melakukan snorkling?
7. Kampung Sampireun, Garut, Jawa Barat
7 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Kampung Sampireun terletak di Ciparay, desa Sukakarya, Garut, Jawa Barat. Kampung Sampireun ini menawarkan semua kesederhanaan sekaligus kenyamanan fasilitas yang Anda butuhkan untuk bulan madu Anda.Jika Anda ingin merasakan suasana pedesaan khas Sunda, lengkap dengan bale-bale, masakan Sunda, musik Sunda, maka Kampung Sampireun bisa menjadi pilihan tempat bulan madu. Pemandangan yang indah dan lingkungan yang tenang, udara bersih dan segar itu menjadikan resor ini tempat yang tepat untuk pasangan yang berbulan madu.
8. Pulau Belitung
8 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Pulau Belitung didominasi pantai dengan panorama indah, air yang jernih, dan hamparan pasir putih di sepanjang pesisir pantai. Banyaknya teluk-teluk dengan perairan tenang menjadikan tempat ini cocok bagi pasangan bulan madu yang gemar olahraga air. Pemandangan alam menakjubkan di Pulau Belitung, barangkali tidak dapat dijumpai di pulau-pulau lain, inilah keistimewaan pulau ini, manarik dijadikan tempat untuk bulan madu nan romantis.
9. Tanjung Lesung, Banten
9 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Tanjung Lesung terletak di kawasan pantai barat Selat Sunda, tepatnya di Desa Tanjung Jaya, Pandeglang, Banten. Resor ini dapat dijadikan alternatif tujuan bulan madu Anda dengan pasangan tercinta, ditempuh selama 3,5 jam dari ibu kota Jakarta lewat Pandeglang. Suasana disini begitu memikat dengan pesona keindahan biru lautnya dan pasir putih yang terhampar luas. Menikmati keindahan laut yang begitu cantik serta air laut yang amat jernih sehingga bisa terlihat ikan-ikan yang berenang melewati terumbu-terumbu karang. Beragam aktivitas olahraga air terdapat di sini, seperti; Banana Boat, Jet Ski, hingga berpetualang menelusuri Gunung Krakatau.
Nah, itu tadi Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia. Kalau teman-teman punya referensi Tempat Wisata Indah di Indonesia yang lain, jangan lupa dishare disini dengan cara mengisi kolom komentar.
CopyRight@http://ardenelasinthiya.blogspot.com/

Minggu, 15 September 2013

INISIAL: RONI T. POHAN

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

 

Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
  • Inflasi yang sangat tinggi
Disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada saat itu diperkirakan mata uang Jepang yang beredar di masyarakat sebesar 4 milyar. Dari jumlah tersebut, yang beredar di Jawa saja, diperkirakan sebesar 1,6 milyar. Jumlah itu kemudian bertambah ketika pasukan Sekutu berhasil menduduki beberapa kota besar di Indonesia dan menguasai bank-bank.
Dari bank-bank itu Sekutu mengedarkan uang cadangan sebesar 2,3 milyar untuk keperluan operasi mereka. Kelompok masyarakat yang paling menderita akibat inflasi ini adalah petani. Hal itu disebabkan pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak menyimpan mata-uang Jepang. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia, tidak akan ada mata uang baru.
Oleh karena itulah pada bulan Oktober 1946 Pemerintah RI, juga melakukan hal yang sama yaitu mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang Jepang. Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan, pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946. Bank Negara ini semula adalah Yayasan Pusat Bank yang didirikan pada bulan Juli 1946 dan dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo. Bank negara ini bertugas mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing.
  • Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI.
Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah:
  1. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;
  2. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya;
  3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia.
  • Kas negara kosong.
  • Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
  • Tanah pertanian rusak
  1. Tenaga kerja dijadikan romusha
  2. Tanah pertanian ditanami tanaman keras
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
  • Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
  • Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India seberat 500000 ton, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
  • Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
  • Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
  • Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 yaitu mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
  • Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Board (badan perancang ekonomi yang bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka waktu 2 sampai tiga tahun). Kemudian IJ Kasimo sebagai menteri Persediaan Makanan Rakyat menghasilkan rencana produksi lima tahun yang dikenal dengan nama Kasimo Plan, yang isinya
  1. Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
  2. Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
  3. Penanaman kembali tanah kosong
  4. Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera dalam jangka waktu 1-15tahun.

 

Demokrasi Terpimpin

Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi adalah sebagai berikut.

Gunting Syafruddin

Kebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19 Maret 1950. Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar.
Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dan pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta.

Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang direncanakan oleh Sumitro Djojohadikusumo (menteri perdagangan). Program ini bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia). Programnya adalah:
  • Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.
  • Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
  • Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit.
  • Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.
Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program Gerakan Benteng dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi tujuan program ini tidak dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuangan pemerintah semakin besar. Kegagalan program ini disebabkan karena :
  • Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam kerangka sistem ekonomi liberal.
  • Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif.
  • Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.
  • Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
  • Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup mewah.
  • Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat dari kredit yang mereka peroleh.
Dampaknya adalah program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan. Beban defisit anggaran Belanja pada 1952 sebanyak 3 Miliar rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahun sebelumnya sebesar 1,7 miliar rupiah. Sehingga menteri keuangan Jusuf Wibisono memberikan bantuan kredit khususnya pada pengusaha dan pedagang nasional dari golongan ekonomi lemah sehingga masih terdapat para pengusaha pribumi sebagai produsen yang dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume impor.

Nasionalisasi De Javasche Bank

Seiring meningkatnya rasa nasionalisme maka pada akhir tahun 1951 pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Awalnya terdapat peraturan bahwa mengenai pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda. Hal ini menghambat pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan moneter. Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan secara drastis. Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951 berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 1951.

Sistem Ekonomi Ali-Baba

Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (menteri perekonomian kabinet Ali I). Tujuan dari program ini adalah:
  • Untuk memajukan pengusaha pribumi.
  • Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional.
  • Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
  • Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi.
Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina. Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:
  • Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman dalam memperoleh bantuan kredit.
  • Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.
  • Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.

Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)

Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap dikirim delegasi ke Jenewa untuk merundingkan masalah finansial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda. Misi ini dipimpin oleh Anak Agung Gde Agung. Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan rencana persetujuan Finek, yang berisi:
  • Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan.
  • Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.
  • Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian lain antara kedua belah pihak.
Hasilnya pemerintah Belanda tidak mau menandatangani, sehingga Indonesia mengambil langkah secara sepihak. Tanggal 13 Februari 1956 Kabinet Burhanuddin Harahap melakukan pembubaran Uni Indonesia-Belanda secara sepihak. Tujuannya untuk melepaskan diri dari keterikatan ekonomi dengan Belanda. Sehingga, tanggal 3 Mei 1956, akhirnya Presiden Soekarno menandatangani undang-undang pembatalan KMB. Dampaknya adalah banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkan pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan Belanda tersebut.

Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)

Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program yang silih berganti menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kemerosotan ekonomi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.
Program yang dilaksanakan umumnya merupakan program jangka pendek, tetapi pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliar rupiah.
RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena :
  • Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957 dan awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot.
  • Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.
  • Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing.

 


Jumat, 06 September 2013

PERIKANAN BERPOTENSI ANGKAT PEREKONOMIAN RI JADI NOMOR TUJUH DUNIA

PERIKANAN BERPOTENSI ANGKAT PEREKONOMIAN RI JADI NOMOR TUJUH DUNIA
07/11/2012

PERIKANAN BERPOTENSI ANGKAT PEREKONOMIAN RI JADI NOMOR TUJUH DUNIA
 
KKP News || Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo mengatakan, Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara dengan tingkat perekonomian terbesar ke-7 di dunia pada 2030 mendatang.

“ Saya berkeyakinan, prediksi itu bisa diwujudkan jika  kekuatan ekonomi kita bertumpu pada empat prioritas yang harus dilakukan yakni ,perikanan,  jasa, pertanian, dan sumber daya alam,” kata Sharif  dalam acara Chief Editor Meeting (CEM)  dengan pemimpin redaksi sejumlah media massa di Jakarta, Selasa (6/11).

Terkait sektor perikanan, Sharif menjelaskan, KKP terus berupaya mendorong produktivitas kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan sehingga mampu menjadi penggerak utama perekonomian nasional. Pasalnya, sektor perikanan Indonesia memiliki potensi besar sebagai produk unggulan ekspor. Dengan sumber daya laut yang sangat luas, Indonesia bisa menjadi negara produsen di bidang perikanan.

KKP kian mengedepankan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan lewat konsepsi ekonomi biru (blue economy). Konsepsi blue economy bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan, sekaligus menjamin kelestarian sumberdaya serta lingkungan pesisir dan lautan.

Ia mengatakan program industrialisasi perikanan yang dilakukan pemerintah telah berjalan secara optimal. "Pemerintah mengharapkan pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan dan swasta turut membantu dalam upaya mengakselerasi industrialisasi perikanan, sehingga rantai pasok dari hulu sampai hilir menjadi  lebih terintegrasi," ujarnya. Industrialisasi kelautan dan perikanan dilakukan dengan tujuh pendekatan yakni,  menyiapkan konektivitas dan infrastruktur, meningkatkan investasi, iptek, sdm, mutu dan keamanan produk serta penataan dan pengembangan kawasan sentra produksi.

Sharif menjelaskan,  perikanan budidaya dapat terus kita tingkatan produksinya karena kita telah memiliki teknologi, peralatan baru maupun probiotik sehingga laju produksinya dapat dilakukan secara optimal.  “Perikanan budidaya menjadi  primadona KKP  untuk terus ditingkatkan produktivitasnya. Lantaran stok perikanan tangkap cenderung mengalami stagnasi,” ungkapnya

Tercatat, sampai dengan triwulan II 2012 produksi perikanan budidaya mencapai 10,89 juta ton atau  73,28 persen dari dari target tahun 2012 sebesar 14,86 juta ton. “Diperkirakan akhir tahun ini produksi perikanan budidaya mampu menembus angka 14, 8 juta ton yang dilakukan melalui revitalisasi perikanan budidaya,”sambungnya.

Laju pertumbuhan PDB perikanan berdasarkan tren sejak 2009, diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya.  Berdasarkan data KKP, laju pertumbuhan PDB perikanan adalah 4,53 persen pada tahun 2011 dan 5,05 persen pada tahun 2012 hingga triwulan III. Sedangkan target pertumbuhan PDB perikanan adalah 6,85 persen pada 2012, 7 persen pada 2013, dan 7,25 persen pada 2014. Menurut dia, ekspor hasil perikanan pada saat ini telah mengarah kepada produk bernilai tambah dan mengalami kenaikan nilai ekspor pada Januari-Juli 2012 sebesar 14,69 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. KKP menargetkan pada 2012 nilai ekspor hasil perikanan 4,2 miliar dolar AS.

Kendati demikian, Sharif mengakui, memang terjadi penurunan pangsa pasar utama yakni AS, Jepang, dan Uni Eropa sebagai salah satu dampak resesi global, tetapi pangsa pasar potensial lainnya cenderung meningkat sebagai salah satu dampak dari diplomasi dan promosi pemasaran hasil perikanan. Hal itu juga didukung dengan peningkatan jumlah UPI yang memenuhi persyaratan ekspor di negara tujuan utama dan terjadi diversifikasi pasar tujuan ekspor

Sejalan dengan itu, KKP  telah menetapkan 9 target indikator kinerja utama (IKU) pembangunan kelautan dan perikanan pada 2013. Adapun kinerja utama tersebut yaitu, pertama pertumbuhan PDB perikanan sebesar 7 persen, kedua produksi perikanan sebesar 18,49 juta ton, ketiga nilai ekspor hasil perikanan sebesar 5 miliar dolar AS, keempat konsumsi ikan per kapita sebesar 35,14 kg/kapita/tahun.

Kelima, nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan sebesar 112. Keenam jumlah kasus penolakan eskpor hasil perikanan kurang dari 10 kasus, ketujuh luas kawasan konservasi laut dan perairan yang dikelola secara berkelanjutan seluas 3,467 juta ha. Kedelapan. Jumlah pulau-pulau kecil termasuk pulau kecil terdepan yang dikelola sebanyak 60 pulau. Terakhir, menurunnya persentase wilayah perairan bebas IUU Fishing dan kegiatan yang merusak sebesar 41 persen.

Sebelumnya, laporan McKinsey Global Institute pada September 2012 menyebutkan bahwa Indonesia akan dapat mengalahkan Inggris dan menjadi negara perekonomian terbesar ketujuh pada 2030. Tercatat, selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi dengan volatilitas terendah dibandingkan negara-negara OECD dan BRIC.

Namun, menurut laporan tersebut, Indonesia baru dapat mencapainya bila negara itu dinilai dapat mengatasi kebijakan proteksionismenya yang kronis, regulasinya yang berbelit-belit, dan kondisi buruk baik dalam hal infrastruktur maupun transportasi yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi. Dalam 15 tahun mendatang, kelas konsumen global diestimasikan mencapai 1,8 miliar orang yang mayoritas berada di Asia sehingga akan meningkatkan permintaan sumber daya dan komoditas Indonesia

Sumber: copy right 
http://www.kelompokinti3.blogspot.com/v2/index.php?

Inilah Prospek Ekonomi Tahun 2013 dan Kendalanya

Inilah Prospek Ekonomi Tahun 2013 dan Kendalanya
 
Senin, 24 Desember 2012 10:43:35 WIB
-


Jakarta 
 - Sikap optimistis diperlihatkan oleh hampir semua ahli melihat wajah perekonomian Indonesia di tahun 2013 nanti. Mereka menilai, kondisi perekonomian nasional pada tahun itu akan berjalan cukup baik, terutama dilihat dari aspek makro ekonomi. Meski begitu, sikap hati-hati dan waspada terhadap perekonomian global harus tetap dijaga.

Itulah kenapa, banyak lembaga keuangan dan lembaga riset internasional ikut memberi aplaus terhadap perjalanan perekonomian Indonesia sepanjang tahun ini dan prospeknya tahun depan.

Lihat saja survei yang dilakukan oleh Bloomberg dan perhitungan Dana Moneter Internasional (IMF). Kata mereka, di tahun 2013 nanti perekonomian Indonesia akan tumbuh dengan laju tercepat setelah China.

“Dunia memandang ekonomi Indonesia dengan amat optimistis,” ujar Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam diskusi bertajuk Review & Outlook 2013: Tantangan Perekonomian & Peluang Bisnis, yang diselenggarakan kelompok usaha media, Inilah.comGroupdi Grand SahidJaya, Jakarta, Kamis pekan lalu.

Sikap optimistisitu memang bukan tanpa alasan bila melihat capaian yang dipertontonkan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2012. Enam indikator yang biasanya dipakai sebagai patokan untuk melihat pergerakan perekonomian berjalan sesuai sasaran, tercermin dari angka-angka yang disodorkan Kantor Kementerian Bidang Perekonomian dalam diskusi tersebut.

Enam indikator itu adalah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 6,3%, PDB per kapita sebesar US$ 3.850, tingkat kemiskinan yang menjadi 11,96%, pengangguran tinggal 6,1%, inflasi 3,66%, dan rasio utang terhadap PDB 23%. Coba bandingkan dengan tahun 2000, rasio utang terhadap PDB sempat mencapai 89%.

Indonesia memang beruntung dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Ketika negara-negara tersebut terpengaruh oleh krisis yang ditiup dari Eropa dan Amerika Serikat, ternyata Indonesia masih tetap berdiri kokoh.

Memang, dalam beberapa tahun ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 6%. Target tahun ini sebesar 6,5%, tampaknya bakal tercapai. Sebab, bukan apa-apa, pada triwulan II 2012 saja, perekonomian Indonesia sudah tumbuh setinggi 6,4%.

Ada dua sumber yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia setinggi itu. Pertama, nilai investasi. Kedua, konsumsi domestik yang begitu kuat. Konsumsi domestik menyumbang hampir 60% dari total PDB.

Untuk investasi, sepanjang Januari-September 2012 sudah mencapai Rp 229,9 triliun, atau meningkat 27,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 yang hanya Rp 181,0 triliun. Sampai triwulan III tahun ini, investasi asing banyak masuk ke sektor sekunder, terutama industri. Total nilai investasi sampai akhir tahun ini diperkirakan Rp 300 triliun.

Lonjakan Pendapatan


Capaian seperti itulah yang membuat banyak ahli optimistisbahwa perekonomian Indonesia di tahun 2013 akan berjalan cukup baik. “Saya cukup optimistis lantaran rating Yunani sudah naik. Ada tanda-tanda terjadi kesepakatan politik. Ini tentu saja memberi sinyal positif bagi ekonomi global,” kata Hatta.

Mungkin lantaran itulah, dalam APBN 2013 pemerintah berani memasang pertumbuhan ekonomi 6,8% dan inflasi dikendalikan pada angka 4,9%. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi setinggi itu, sektor investasi dan konsumsi domestik tetap dipakai sebagai andalan.

Hatta memperkirakan, pada tahun 2013, investasi yang bakal masuk ke Indonesia akan mencapai Rp 380 triliun. “Berdasarkan data investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tahun 2013 bakal ada lonjakan investasi Rp 100 triliun dibanding 2012,” ujarnya.

Tak kalah hebat sumbangan dari konsumsi domestik. Dengan pendapatan per kapita rata-rata sebesar US$ 3.850, akan muncul gelombang permintaan baru. Ini tentu saja, akan menaikkan konsumsi domestik sehingga perekonomian Indonesia tetap tumbuh tinggi.

Lonjakan pendapatan per kapita dari US$ 1.187,7 di tahun 2004 menjadi US$ 3.850, memang telah mendongkrak jumlah kelas menengah dan orang-orang kaya di Indonesia bertambah. Bahkan, Bank Dunia menyebutkan, kini ada sekitar 134 juta jiwa orang Indonesia yang saban hari membelanjakan uangnya antara US$ 2–US$ 20.

Yang lebih fantastis lagi adalah kenaikan jumlah orang kaya di Indonesia. Credit Suisse Research Institute mencatat bahwa ada sekitar 112.000 orang kaya di Indonesia yang memiliki aset minimal US$ 1 juta. Angka ini akan melonjak dua kali lipat dalam waktu empat tahun mendatang.

Itulah mengapa, hampir setiap bulan penyanyi kelas dunia datang ke Indonesia dan tiket konser selalu ludes terjual. Lihat juga, ribuan orang rela antre untuk mendapatkan gadget baru, dan restoran-restoran sering kewalahan menerima para pengunjung.

Pendek kata, kini Indonesia ibarat gadis cantik yang banyak dikunjungi pemuda. Tak percaya? Coba lihat juga survei terkait Asean Economy Community (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015. Ketika investor ditanya negara mana yang dianggap paling baik dalam mendukung investasi, mereka menunjuk Singapura, kemudian disusul Malaysia, Thailand, baru Indonesia.

Namun, saat ditanya negara mana yang akan menjadi pilihan berinvestasi, lebih 50% investor memilih Indonesia. “Pasti mereka punya penilaian sendiri ketika memilih Indonesia,” ujar Hatta.

Benahi Dalam Negeri


Mengagumkan, tentu saja. Maka, tak begitu mengherankan kalau Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, yang juga menjadi pembicara dalam diskusi Kamis pekan lalu tersebut, sependapat dengan Hatta bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2013 akan berjalan cukup baik. “Setidaknya sama dengan tahun 2012,” kata Halim.

BI memprediksi, tingkat inflasi tidak akan tinggi, yakni hanya 4,5% plus minus 1%. Menurut Halim, dalam membuat prediksi, BI telah memasukkan tiga hal yang ikut menentukan tingkat inflasi. Yakni, penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, tarif dasar listrik (TDL), dan upah buruh.

Penaikan harga BBM bersubsidi, misalnya. Kata Halim, setiap penaikan sebesar Rp 1.000, inflasi hanya terkerek 0,3%. Kemudian penaikan TDL 15% menyumbang inflasi 0,25%-0,3% dan penaikan upah buruh memicu inflasi 0,2%. “Jadi, ini tidak berpengaruh signifikan,” kata Halim.

Hanya saja Sofjan Wanandi mengingatkan, sikap optimistisitu harus dibarengi dengan pembenahan di dalam negeri. Dia menyoroti masalah pembangunan infrastruktur yang belum juga beres. Padahal, katanya, infrastruktur adalah salah satu penunjang utama pertumbuhan ekonomi.

“Masalah pembebasan tanah itu bukan main (peliknya). Belum lagi pemilu atau Pilkadanya sampai 100. Kondisi ini mengakibatkan pembangunan yang kita inginkan bisa terhambat,” ujarnya.

Tak hanya itu. Sofjan juga memberi catatan pentingmengenai kepastian hukum di Indonesia. Misalnya, soal penaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), pembatasan outsourcing, dan pembubaran BP Migas oleh Mahkamah Konstitusi. Semua masalah ini, katanya, membuat investor mempertanyakan sekaligus meragukan kepastian hukum di Indonesia. “Penaikan upah buruh terjadi, karena pemerintah terdesak akibat aksi demonstrasi buruh, bukan berdasarkan kesepakatan tripartit,” katanya.

Itu baru di dalam negeri, belum lagi yang ada di luar sana. Krisis di Eropa dan lambatnya ekonomi Amerika Serikat, tak boleh dianggap enteng. Memang, kata Sofjan, rating Yunani kini telah naik. “Tapi ingat, ekonomi Yunani itu kecil sekali daripada ekonomi Eropa seluruhnya,” katanya.

Hampir persis situasi di Eropa dan Amerika Serikat, Asia pun mengalami problemserupa. Pergantian pemerintahan di China, Jepang, dan Korea Selatan bakal turut memengaruhi situasi ekonomi Indonesia.

“Negara-negara raksasa ekonomi Asia tersebut tentunya membutuhkan waktu minimal 6 bulan untuk mengkonsolidasikan kekuatan ekonominya. Fakta riil di atas pasti berimbas langsung terhadap ekonomi Indonesia,” tambah Sofjan.

Pada bagian ini, Hatta sepakat dengan Sofjan. Karena itu, katanya, sikap hati-hati dan waspada harus tetap dijaga. Sebab, bila kondisi perekonomian global terus memburuk, akibatnya neraca perdagangan akan tertekan. Buntutnya, transaksi berjalan bakal mengalami defisit lagi. “Bila tidak ada aliran modal masuk, maka neraca pembayaran total kita bisa defisit juga, yang akan menggerus cadangan devisa,” ujar Hatta.

Untuk itulah, kata Hatta, segala kekurangan ini akan terus diperbaiki, termasuk merancang ulang kebijakan subsidi. Dan, yang tak kalah penting bagaimana meningkatkan Indonesia Incorporated, yakni multisinergi antara pemerintah dengan pengusaha dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang terintegrasi.


Sumber: copy right http://www.kelompokinti3.blogspot.com/v2/index.php?

pertumbuhan dan struktur ekonomi Indonesia tahun 200-2012

pertumbuhan dan struktur ekonomi Indonesia tahun 200-2012


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Masalah ekonomi dari sisi makro merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas dan dikaji. Menjadi menarik karena banyak pihak, baik secara individu maupun kelompok memperhatikan masalah makroekonomi ini.  Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan dalam suatu negara, seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan kebijakan dalam sisi lainnya. Pada tulisan kali ini akan kita bahas mengenai salah satu indikator dalam ekonomi makro suatu negara yaitu pertumbuhan ekonomi. 
Kesejahteraan masyarakat dari aspek eknomi dapat diukur dengan tingkat pendapatan nasional per-kapita. Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada awal pembangunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk negara-negara seperti Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi ditambah lagi fakta bahwa penduduk Indonesia dibawah garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat per-kapita dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjadi juga disebabkan struktur ekonomi yang semakin ke depan mengalami perubahan. Maka melalui makalah ini, akan dipaparkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan struktur ekonomi yang terbentuk selama lima tahun terakhir mulai tahun 2008 hingga 2012.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini, yakni sebagai berikut.
1.      Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2012.
2.      Struktur ekonomi Indonesia.

1.3  Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umumnya adalah memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia. Sementara tujuan khususnya adalah:
1.      Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama lima tahun terkahir mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2012.
2.      Untuk mengetahui struktur ekonomi di Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.
Manfaat teoritis
Hasil penulisan ini diharapakan dapat menjadi bahan masukan mengenai perekonomian Indonesia.
Manfaat praktis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi sumbangan masukan pengetahuan untuk semua lapisan masyarakat, baik mahasiswa maupun dosen serta masyarakat umum dalam mengetahui perekonomian di Indonesia.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah berisi uraian singkat setiap bab, mulai dari BAB I hingga ke-BAB III, dimana uraian ini memberikan gambaran secara langsung tentang isi dari tiap-tiap bab yang ada dalam makalah ini. Adapaun sistematika sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah,tujuan dan manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini membahas sejarah, kedudukan dan fungsi dari bahasa Indonesia
BAB III Penutup
Bab ini adalah akhir makalah yang berisi kesimpulan dan saran.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan  Ekonomi di Indonesia Selama Lima Tahun Terakhir
            Terdapat beberapa indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara. Salah satu indikator yang sering digunakan adalah data PDB (Produk Domestik Bruto). Badan Pusat Statistika (BPS) mendefinisikan PDB sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Data PDB yang dipublikasikan terdiri dari data PDB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.
PDB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, atau dapat juga diartikan sebagai kenaikan output total (PDB) dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih kecil atau lebih besar dari pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan ekonomi ini sering dijadikan salah satu ukuran kinerja perekonomian suatu negara. Semakin tinggi nilai pertumbuhan ekonomi bisa dikatakan kinerja perekonomian semakin membaik. 
Pertumbuhan ekonomi  pada tahun 2008 mencapai 6,1% yang hampir meyerupai angka tahun lalu sebesar 6,1%. Pada tahun 2009, perekonomian Indonesia mengalami penurunan yakni 4,5%. Tapi, setelah perekonomian dunia mulai membaik pada tahun 2010 mengalami perkembangan kembali mencapai 6,3% sama. Sedangkan pada tahun 2011, mengalami peningkatan lagi dengan angka 6,5% yang merupakan angka tertinggi pada satu dekade terakhir. Tahun berikutnya, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23% pada tahun 2012.
Pertumbuhan PDB tahun 2008 meningkat sebesar 6,1% terhadap tahun 2007, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi 16,7% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 0,5 %. PDB  tahun  2009 meningkat  sebesar  4,5%  terhadap tahun  2008,  terjadi  pada  semua  sektor  ekonomi,  dengan  pertumbuhan  tertinggi  di  Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 15,5% dan terendah di Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,1%. PDB tahun 2010 meningkat sebesar 6,1% terhadap tahun 2009, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 13,5% dan terendah di Sektor Pertanian 2,9%. PDB tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5% dibandingkan dengan tahun 2010. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,7% dan terendah di Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4 %. PDB tahun 2012 tumbuh sebesar 6,23% dibandingkan dengan tahun 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 9,98% dan terendah di Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4%.
Pertumbuhan PDB tanpa  migas pada tahun 2008 mencapai 6,5%. PDB tanpa migas pada tahun 2009 mencapai 4,9%. Sementara pertumbuhan PDB tanpa migas tahun 2010 mencapai 6,6 %. Sementara PDB (tidak termasuk migas) tahun 2011 tumbuh 6,9 persen, dan PDB Tanpa Migas tahun 2012 tumbuh 6,81 %.
Besaran PDB Indonesia pada tahun 2008 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.954,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp 2.082,1 triliun. Pada  tahun  2009  atas  dasar  harga  berlaku  mencapai  Rp 5.613,4  triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.177,0 triliun. Tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 6.422,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.310,7 triliun.  Tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.463,2 triliun. Pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp8.241,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.618,1 triliun.
Dari sisi penggunaan, PDB berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 5,3%, konsumsi pemerintah 10,4%, pembentukan modal tetap bruto 11,7%, perubahan inventori -1 690,1% ekspor 9,5% dan impor 10,0%.  Pertumbuhan  ekonomi  tahun  2009  sebesar  4,5%, terjadi  pada  konsumsi pemerintah sebesar 15,7%, diikuti oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,9%, dan pembentukan modal tetap bruto 3,3%, perubahan inventori -112,9%, diskrepansi statistik -104,2%, ekspor -9,7% dan impor -15,0% . Tahun 2010 menurut sisi penggunaan terjadi pada komponen ekspor sebesar 14,9%, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,5%, pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,6%, dan pengeluaran konsumsi pemerintah 0,3%. Sedangkan komponen impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu  sebesar 17,3%, perubahan inventori 463,1%. Tahun 2011 menurut sisi penggunaan terjadi pada komponen ekspor sebesar 13,6%, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8%, pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,7%, pengeluaran konsumsi pemerintah 3,2%, perubahan inventori 98,0% dan komponen impor sebagai faktor pengurang juga mengalami pertumbuhan, yaitu sebesar 13,3%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 menurut sisi penggunaan terjadi pada PMTB sebesar 9,81%, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28%, Komponen Ekspor Barang dan Jasa 2,01%, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 1,25% dan perubahan inventori 486,24%. Sementara, Komponen Impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan sebesar 6,65%.
2.2  Struktur Ekonomi Indonesia tahun 2008 hingga 2012
Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier. Menurut Teori Lewis, perekonomian suatu daerah harus mengalami transformasi struktural dari tradisional ke industri, yang ditunjukkan dengan semakin besarnya kontribusi sektor non pertanian dari waktu ke waktu terhadap total PDRB.Gambaran kondisi struktur ekonomi Indonesia dapat dilihat melalui kontribusi setiap sektor ekonomi terhadap pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Struktur ekonomi dikatakan berubah apabila kontribusi/pangsa PDB dari sektor ekonomi yang mulanya dominan digantikan oleh sektor ekonomi lain. 
Dalam analisis deskriptif ini, kita akan melihat bagaimana kondisi struktur ekonomi Indonesia dari tahun 2008 sampai 2012. Untuk memudahkan analisis, sektor-sektor dalam perekonomian akan dikelompokan menjadi 3 sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder merupakan gabungan dari sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air dan sektor konstruksi. Sedangkan sektor tersier merupakan gabungan dari sektor perdagangan, hotel, restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.

Pada tahun 2008 hingga 2010 mengalami penurunan dari sektor pertanian peternakan kehutanan perikanan hanya 4,8%, 4,1%, dan 2,9%. Sedangakan tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan 3,0% dan 3,97%. Pada sektor pertambangan dan penggalian tahun 2008 hanya 0,5% dan meningkat kembali pada tahun 2009 yakni 4,4%. Kemudian menurun kembali pada tahun 2010 dan 2011 dengan nilai 3,5% dan 1,4 %. Sementara tahun 2012 meningkat kembali yakni 1,49%.

Pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan pada sektor industri pengolahan dari 3,7% dan 2,1%. Sedangkan tahun 2010 dan 2011 meningkat kembali dari 4,5% dan 6,2%. Tahun 2010 menurun kembali menjadi 5,73%. Pada  sektor listrik, gas dan air tahun 2008 dan 2009 mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni 10,9% dan 13,8%. Pada tahun 2010 dan 2011 menurun kembali menjadi 5,3% dan 4,8%. Sementara tahun 2012 mengalami peningkatan yakni 6,40%. Pada sektor konstruksi dari tahun 2008 hingga 2011 mengalami penurunan dari 7,3%, 7,1%, 7,0%, dan 6,7. Tapi tahun 2012 meningkat kembali yakni 7,50%.

Pada tahun 2009 sektor perdagangan, hotel, dan restoran, mengalami penurunan drastis hanya 1,1% dari tahun sebelumnya yang 7,2% . Tahun 2010 dan 2011 mengalami peningkatan kembali 8,7% dan 9, 2%. Sementara tahun 2012 menurun kembali menjadi 8,11%. Pada sektor pengangkutan dan komunikasidari tahun 2008 sampai 2012 mengalami penuruan dari tahun ke tahun mulai 16,7%, 15,5%, 13,5%, 10,7%, 9,98%. Pada sektor keuangan real estate dan jasa perusahaan  tahun 2008 mengalami penurunan pada tahun 2009 yakni 8,2% ke 5,0%. Mulai dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami peningkatan kembali dari 5,7%, 6,8% dan 7,15%. Pada sektor jasa-jasa tahun 2008 dan 2009 memiliki pertumbuha yang sama yakni 6,4%. Tahun 2010 menurun dari tahun sebelumnya yakni 6,0%. Kemudian meningkat kembali di tahun 2011 dengan 6,7%. Sementara tahun 2012 hanya memperoleh pertumbuhan 5, 24%.

Pada tahun 2008 sektor primer mengalami penurunan dibandingkan sektor sekunder dan sektor tersier. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 4,25% dalam sektor primer tapi sektor sekunder dan tersier masih berada di posisi atas dengan sektor sekunder 7,67% dan sektor tersier 7%.  Hingga tahun 2010 sektor tersier mengalami peningkatan kembali 8,48% dengan sektor sekunder mengalami penurunan hanya 5,6% . Sektor primer sampai 2011 mengalami penurunan dan masih berada di posisi bawah hanya 3, 2% dan 2, 2% kemudian meningkat kembali pada tahun 2012 menjadi 5,46%. Walaupun pada tahun 2012 sektor primer mengalami peningkatan tapi sektor sekunder terus mengalami peningkatan sampai tahun 2012 dengan nilai 5,9% dan 6,9%. Sedangkan sektor tersier mengalami penurunan hingga tahun 2012 dengan nilai 8,35% dan 7,62%.
Jika kita lihat dari hasil analisis deskriptif di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Indonesia selama tahun 2008-2012. Sejak tahun 2008, peran sektor primer telah digeser oleh sektor sekunder dan tersier. Pada tahun 2009 sektor sekunder merupakan sektor yang memiliki peran paling besar terhadap PDB, namun pada tahun 2010 kembali digeser oleh sektor tersier. Sampai tahun 2012 peran sektor primer masih berada di bawah sektor tersier dan sekunder. Hal ini menunjukan bahwa proses transformasi struktur ekonomi Indonesia telah menuju ke arah industrialisasi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh peran sektor lainnya, terutama sektor sekunder yang mengalami peningkatan kontribusi cukup besar dan signifikan hampir di tiap tahun dibanding sektor lainnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara. Salah satu indikator yang sering digunakan adalah data PDB (Produk Domestik Bruto).  PDB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, atau dapat juga diartikan sebagai kenaikan output total (PDB) dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih kecil atau lebih besar dari pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan ekonomi  pada tahun 2008 mencapai 6,1% yang hampir meyerupai angka tahun lalu sebesar 6,1%. Pada tahun 2009, perekonomian Indonesia mengalami penurunan yakni 4,5%. Tapi, setelah perekonomian dunia mulai membaik pada tahun 2010 mengalami perkembangan kembali mencapai 6,3% sama. Sedangkan pada tahun 2011, mengalami peningkatan lagi dengan angka 6,5% yang merupakan angka tertinggi pada satu dekade terakhir. Tahun berikutnya, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23% pada tahun 2012.
Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier. Jika kita lihat dari hasil analisis deskriptif di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Indonesia selama tahun 2008-2012. Sejak tahun 2008, peran sektor primer telah digeser oleh sektor sekunder dan tersier. Pada tahun 2009 sektor sekunder merupakan sektor yang memiliki peran paling besar terhadap PDB, namun pada tahun 2010 kembali digeser oleh sektor tersier. Sampai tahun 2012 peran sektor primer masih berada di bawah sektor tersier dan sekunder. Hal ini menunjukan bahwa proses transformasi struktur ekonomi Indonesia telah menuju ke arah industrialisasi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh peran sektor lainnya, terutama sektor sekunder yang mengalami peningkatan kontribusi cukup besar dan signifikan hampir di tiap tahun dibanding sektor lainnya.
3.2 Saran
Gagasan yang dilakukan dalam melakukan langkah-langkah perekonomian Indonesia dengan menuju pada era industrialisasi, dengan mempertimbangkan usaha dan mempersempit jurang ketimpangan sosial dan pemberdayaan daerah, sehingga akan terjadi pemerataan kesejahteraan yang kiranya perlu dievaluasi kembali sesuai dengan konteks keyakinan dan tantangan dalam perekonomian Indonesia pada era globalisasi. Sehingga struktur ekonomi dari pertanian menuju industrialisasi dapat berjalan menbaik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat ari tahun ke tahun

Sumber: copy right http://www.kelompokinti3.blogspot.com/v2/index.php?

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA DAPAT MENJADI MOTOR PEMULIHAN KRISIS EKONOMI GLOBAL


PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA DAPAT MENJADI MOTOR PEMULIHAN KRISIS EKONOMI GLOBAL

Animo berbagai kalangan di wilayah San Francisco Bay Area yang ingin mengetahui informasi terkini tentang perkembangan ekonomi Indonesia sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir pada
acara Promosi Ekonomi Indonesia yang berjudul “Indonesia Recent Economy Update and Its Roles in ASEAN”,
dimana hadir sekitar 75 orang, yang
melebihi perkiraan semula.
Para hadirin yang terdiri dari berbagai kalangan ini
meliputi: para pejabat pemerintah, kalangan Korps Konsuler, para pimpinan dan
anggota Chamber of Commerce, para
akademisi, para pelaku usaha berbagai sektor, dan para pejabat institusi
keuangan, serta perwakilan media massa lokal. Acara ini diadakan oleh Konsulat
Jenderal R.I di San Francisco tanggal 1 Februari 2012 bertempat di Hotel InterContinental, San
Francisco. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar, sebagai pembicara
utama, yang dimoderatori oleh Sean Randolf, President & CEO Economic
Institute, Bay Area Council.

Dalam paparannya, Wamenkeu Mahendra Siregar menyampaikan tentang resistensi ekonomi Indonesia terhadap resesi ekonomi
global dengan mengutarakan berbagai faktor dominan yang sangat berpengaruh antara
lain tingginya kebutuhan domestik atas consumer
goods, sustainability of growth,
konsistensi kebijakan fiskal, dan kecilnya defisit anggaran pemerintah.
Pertumbuhan
ekonomi negara-negara di Asia dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan,
sementara itu keadaan ekonomi di berbagai kawasan dunia lainnya mengalami
penurunan. Di ASEAN sendiri mengalami kenaikan pertumbuhan dari 4,8 % tahun
2010 menjadi 5,2% tahun 2011. Perdagangan antar negara ASEAN juga terus
berkembang dan meningkat secara signifikan. Peranan negara China di ASEAN
justru semakin mempercepat integrasi negara-negara ASEAN. Walaupun demikian,
pendanaan sejumlah transaksi dagang mayoritas berasal dari institusi keuangan
dunia Barat. Negara-negara di Asia memiliki GDP sebesar 33% dari GDP dunia,
namun Asia memberikan kontribusi sebesar 55% kepada pertumbuhan ekonomi dunia.
Wamenkeu menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dan
negara-negara di kawasan Asia dapat menjadi motor pemulihan krisis ekonomi
global.
Nampak adanya respon dan kesan yang sangat positif dari mereka
yang hadir. Disampaikan Wamenkeu Mahendra Siregar sangat
bermanfaat bagi para stake holders di
San Francisco Bay Area. Disamping untuk meng-update pengetahuan mereka tentang keunggulan pertumbuhan ekonomi Indonesia
dibanding dengan beberapa negara di Asia dan kawasan dunia lainnya, diharapkan
para pelaku usaha dan stake holders
tergerak untuk tetap engage Indonesia
dan merealisasikan bisnis mereka di Indonesia dalam waktu dekat.
Kegiatan ini merupakan rangkaian program kerja KJRI San
Francisco tahun 2012 untuk mempromosikan potensi ekonomi nasional Indonesia di
Wilayah Kerja. Di tengah terpuruknya ekonomi dunia dan kelesuan aktifitas
ekonomi AS termasuk di wilayah Kerja dimana para pelaku bisnis setempat masih
terus berjuang untuk keluar dari masa-masa sulit mereka, KJRI SF tidak
henti-hentinya mempromosikan potensi besar yang dimiliki Indonesia kepada
berbagai kalangan. Hal ini dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat setempat
khususnya para pelaku usaha dan stake
holders AS agar tetap melirik potensi besar Indonesia serta menjadikannya
sebagai destinasi kegiatan usaha mereka.

Kondisi Perekonomian Dunia dan dampaknya untuk Negara Indonesia pada tahun 2012

Kondisi Perekonomian Dunia dan dampaknya untuk Negara Indonesia pada tahun 2012

Perekonmian Dunia yang belakangan ini tidak menentu membuat sejumlah Negara maju menjadi was – was, terutama untuk kawasan Eropa. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi dunia pada 2012 diperkirakan menjadi 3,3 persen. Angka ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 3,7 persen.Gambar
“Penyelesaian krisis yang dialami negara-negara Eropa, terkait utang dan defisit fiskal, masih akan memakan waktu dan ketidakpastian,” papar Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Sementara pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih lemah. Hal tersebut pada perdagangan global yang menurun dan berpengaruh kepada kinerja ekonomi negara-negara emerging market termasuk Indonesia. aktifitas ekonomi global yang melemah, harga komoditas global non-energi cenderung menurun dan disertai dengan penurunan tekanan inflasi global. Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan bahwa lembaga keuangan internasional yang berbasis di Washington itu hampir pasti akan menurunkan porkas pertumbuhan dunia 2012 karena krisis hutang zona euro. Di dalam laporan Perkembangan Ekonomi Dunianya September lalu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global 4% untuk 2012.
Karena krisis hutang di zona euro semakin memburuk dan kebijakan negara-negara ekonomi maju utama semakin tidak jelas, prospek ekonomi dunia nampaknya semakin kurang optimistis. Setelah menghadapi krisis hutang zona euro selama dua tahun terakhir, ekonomi Jerman menghadapi risiko resesi karena dunia bisnis yang gelisah menahan investasinya dan ekspor menjadi lemah.  “Ini memang bukan resesi klasik. Kita sedang menghadapi keadaan yang benar-benar tidak pasti akibat krisis zona euro yang akan memberatkan investasi dan perdagangan,” kata Felix Huefner, ekonom OECD di Paris yang mengikuti terus perkembangan Jerman.
Sementara itu, ekonomi Italia yang menciut dalam kuartal ketiga membuat negara itu berada dalam keadaan menuju resesi berkepanjangan akibat tuntutan penghematan habis-habisan untuk mengatasi beban hutangnya.
IMF menyerukan diambilnya langkah-langkah lebih jauh dalam menghadapi berbagai tantangan agar terhindar dari krisis global berikutnya. “Jika tidak berbuat apa-apa, jelas akan terjadi krisis… dan dengan kondisi yang semakin menyangsikan ini, keadaan akan semakin memburuk di semua negara di dunia yang akan mengalami akibatnya tanpa kecuali,” kata Lagarde. Blanchard yang mengatakan bahwa “kebijakan-kebijakan sepihak dan tak sempurna hanya akan membuat keadaan lebih buruk,” memperingatkan, “mengembalikan pemulihan jauh lebih sulit dari setahun lalu.” Diperlukan kebijakan berani dan lebih tegas, termasuk rencana konsolidasi fiskal yang kredibel namun realistis, persediaan likuiditas, penerapan rencana-rencana yang sudah diumumkan, dan lebih banyak kolaborasi efektif di kalangan semua yang terlibat, katanya.
Kendati demikian, krisis Eropa dan Amerika Serikat (AS) dinilai tidak akan berdampak ke Indonesia. Kondisi perekonomian di Tanah Air sepanjang 2011 bisa dibilang kuat dan stabil, sehingga bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada 2012 siap lepas landas,” kata Husni dalam diskusi ekonomi bersama Financial Reform Institute di Cikini, Jakarta, Selasa 17 Januari 2012.  Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Keuangan Financial Reform Institute Muhammad Husni Thamrin menyatakan, perekonomian Indonesia pada 2012 siap untuk lepas landas.
Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya tingkat Produksi Domestik Bruto seperti yang dikatakan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan. “Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui ekonomi Spanyol,” tegasnya. PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Gambar
Kembali kepada pernyataan  dari Husni, Kondisi perekonomian di Tanah Air sepanjang 2011 bisa dibilang kuat dan stabil, sehingga bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada 2012 siap lepas landas .Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 mencapai 6,5 persen dengan inflasi sebesar 3,79 persen.  Hal ini sesuai data yang di dapat dari IMF ( International Monetary Financial ). Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar kurang lebih 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011 juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%. Namun, Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN serta negara dengan angka inflasi terendah se-Asia Pasifik,” kata Husni.
Rasio utang terhadap PDB sebesar 0,25 persen, cadangan devisa 110 miliar dolar AS, bunga dasar 6 persen dan defisit anggaran kurang dari 2 persen terhadap PDB menunjukkan kekuatan dan stabilitas ekonomi Indonesia pada 2011.
“Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2011 yang mencapai 700 miliar dolar AS membuat Indonesia terdaftar sebagai anggota G-20 (negara-negara dengan volume ekonomi terbesar di dunia),” ujar Husni.
Di samping itu, selama tujuh tahun terakhir angka kemiskinan di Indonesia terus menurun.
“Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin Indonesia turun dari 36,1 juta orang atau 16,66 persen dari total penduduk pada Februari 2004 menjadi 29,9 juta orang atau 12,36 persen dari total penduduk pada September 2011,

Sumber: copy right 
http://www.kelompokinti3.blogspot.com/v2/index.php?